
Bertemu Wapres Brasil, Menperin Dorong Kemitraan Industri Berkelanjutan


Industri pengolahan nonmigas Indonesia tengah menunjukkan ketahanan yang cukup baik di tengah dinamika global. Pemerintah terus mendorong penguatan daya saing industri nasional, termasuk dengan memperluas jejaring kerja sama internasional. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah keikutsertaan Indonesia dalam rangkaian kegiatan BRICS 2025 di Brasil, yang dimanfaatkan untuk menjajaki peluang kemitraan baru.
Di sela-sela rangkaian forum tersebut, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden (Wapres) sekaligus Menteri Pembangunan, Industri, Perdagangan dan Jasa Brasil, Geraldo Alckmin. Pada pertemuan ini, Menperin Agus didampingi oleh Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin RI, Tri Supondy serta Duta Besar Indonesia untuk Brasil Edi Yusup. Dalam pertemuan ini, Menperin menekankan pentingnya membuka ruang kerja sama konkret antar pelaku industri dari kedua negara. “Indonesia dan Brasil memiliki potensi besar untuk saling mengisi, khususnya dalam pengembangan industri berbasis agro dan manufaktur berteknologi tinggi,” ujar Agus di Istana Wapres Brasil, Amerika Selatan (20/5).
Pertemuan bilateral ini juga menjadi ajang bagi Indonesia untuk mempromosikan kebijakan hilirisasi industri yang tengah digencarkan. Menperin memaparkan keberhasilan Indonesia dalam menarik investasi asing melalui penyediaan infrastruktur kawasan industri serta insentif fiskal yang kompetitif.
Sementara itu, Brasil menyampaikan ketertarikannya untuk meningkatkan investasi di sektor yang memiliki dampak luas terhadap pembangunan berkelanjutan, seperti bioenergi dan kendaraan listrik. Wakil Presiden Brasil mengapresiasi komitmen Indonesia dalam penguatan sektor industri yang inklusif dan ramah lingkungan.
Sebagai bagian dari diplomasi ekonomi, Menperin turut mengundang delegasi Brasil untuk melakukan kunjungan balasan ke Indonesia, guna melihat langsung peluang investasi di berbagai kawasan industri potensial di luar Pulau Jawa yang kini tengah berkembang pesat.
Pertemuan ini mencerminkan semangat kolaborasi Selatan-Selatan (South-South Cooperation) yang menjadi semangat utama BRICS tahun ini. Diharapkan, melalui komunikasi yang intensif antarnegara berkembang, akan tercipta kemitraan industri yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. “Kami optimistis, kerja sama ini akan memperkuat struktur industri di kedua negara, membuka lapangan kerja baru, dan memperluas pasar produk industri Indonesia di kawasan Amerika Latin,” tutup Agus.
Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.