Rapat Koordinasi Penyusunan Kebijakan Industrialisasi

Rapat Koordinasi Penyusunan Kebijakan Industrialisasi

Rapat koordinasi yang dipimpin oleh Plt. Dirjen KPAII, dihadiri oleh berbagai instansi terkait, termasuk peserta dari Kementerian Perindustrian, Bappenas, Kementerian Keuangan, BKPM, dan Himpunan Kawasan Industri. Di sini, mereka berdiskusi tentang program dan kegiatan Ditjen KPAII yang akan diselaraskan dengan RPJMN 2025-2029 untuk meningkatkan kinerja industri Indonesia. Selain itu juga dilakukan pembahasan evaluasi kegiatan tahun 2023 serta sosialisasi kegiatan yang ada di setiap unit Setditjen KPAII.

Hasil kinerja industri Indonesia pada tahun 2023 menunjukan hasil yang sangat baik.  Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur selalu berada pada level ekspansif, sementara output manufaktur global menempatkan Indonesia di posisi 10 besar dunia. Ditambah lagi dari manufacturing value added, posisi Indonesia saat ini berada di nomor 12 dunia yang berarti hal ini menjadikan Indonesia sebagai basis produksi, tentunya hal ini menguntungkan Indonesia. Di awal Januari 2024, level IKI Indonesia masih di level ekspansif dan hanya ada 2 negara di dunia yang mencapai kinerja ekspansif berturut-turut setelah recover dari Pandemi (tidak pernah turun), yaitu hanya Indonesia dan India.

Disamping itu, Ditjen KPAII juga menyadari pemberlakuan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) dari Uni Eropa yang dapat mempengaruhi ekspor Indonesia perlu diwaspadai, karena akan berpengaruh terhadap kinerja industri di Indonesia khususnya terkait ekspor. Direktorat AII telah diarahkan untuk menemukan strategi baru dan pasar-pasar baru untuk mengantisipasi dampaknya.

Tentunya, Ditjen KPAII tetap mempertahankan kinerja baiknya dan melakukan inovasi dalam merancang kebijakan untuk mendukung pertumbuhan industri, baik untuk tahun 2024 maupun tahun berikutnya. Dengan demikian, diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi industri Indonesia.​